Makalah Saya
Rabu, 14 Juni 2017
Rabu, 06 Januari 2016
makalah analisis pekerjaan msdm
TUGAS INDIVIDU
DOSEN PENGAMPU
Manajemen Sumber Daya Manusia
Dicki Hartanto,MM
ANALISIS PEKERJAAN MSDM
DI SUSUN OLEH :
Retno
Yulia Atrianti
11416201267
KELAS
3D
JURUSAN
PENDIDIKAN IPS-EKONOMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Adapun makalah Manajemen Sumber Daya Manusia ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin, Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya
sehingga saya dapat memperbaiki makalah Manajemen Sumber Daya Manusia ini.
Akhirnya saya mengharapkan semoga dari makalah Manajemen Sumber
Daya Manusia ini kita dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi diri sendiri terhadap pembaca.
Wasalamualaikum
warahmatullahi wabaraktuh
Pekanbaru, 01 Januari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kualitas
organisasi atau lembaga biasanya dilihat dari kuantitas dan kulitas produk yang berupa barang atau jasa. Untuk
mendapatkan produk dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik, kinerja
pimpinan dan anak buahnya sangat menentukan. Manusia yang ada di dalamnya
sangat besar pengaruhnya sekalipun suatu perusahaan menggunakan alat modern dan
canggih faktor.
Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) bukanlah sesuatu yang baru dilingkungan suatu
organisasi, khususnya dibidang bisnis yang disebut perusahaan. Bersamaan dengan kecenderungan
manusia untuk bekerjasama di dalam organisasi itu, telah berlangsung juga
perilaku manusia untuk memanfaatkan atau mendayagunakan manusia dalam rangka
mencapai suatu tujuan. Usaha itulah dalam abad modern sekarang ini yang disebut
manajemen. Sebagaimana diketahui bahwa suatu organisasi terdiri dari
orang-orang yang memiliki keinginan dan tujuan. Suatu organisasi juga terdiri
dari departemen yang dipimpin oleh seseorang dan dibantu oleh beberapa staf.
Oleh karena itu agar setiap orang didalam organisasi dapat memahami tugas dan
kewajibannya maka perlu dibuat suatu
haluan pekerjaan. Haluan pekerjaan tersebut sering disebut dengan
Analisis
jabatan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan bentuk pekerjaan dan orang yang dibutuhkan pada pekerjaan tersebut. Dessler (2003;116)
beberapa informasi yang didapat dari analisis jabatan adalah sebagai berikut:
aktifitas pekerjaan, perilaku manusia,mesin perangkat, peralatan dan bantuan
pekerjaan, standar prestasi, konteks
pekerjaan, serta persyaratan manusia.
Dengan
demikian dapat disimpulkan analisis jabatan adalah merupakan suatu kegiatan
untuk menentukan pekerjaan dan orang yang pantas untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Analisis jabatan merupakan acuan bagi suatu organisasi untuk
menentukan pekerjaan dan orang yang dibutuhkan. Harapannya adalah dengan adanya
analisis jabatan maka setiap anggota organisasi dapat memahami apa hak dan
kewajiban mereka.
B.
Rumusan masalah
1. Apa
Pengertian Analisis Pekerjaan?
2. Apa
Tujuan Analisis?
3. Apa
Saja Jenis-jenis Analisis pekerjaan?
4. Bagaimana
Proses Analisis Pekerjaan?
5. Apa
Saja Metode Analisis Pekerjaan?
6. Apa
Manfaat Analisis Pekerjaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Analisis Pekerjaan
Analisis
pekerjaan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Manajemen Sumber daya Manusia. kegiatan analisis pekerjaan merupakan
hal penting bagi suatu organisasi. Analisis pekerjaan terdiri atas duakata,
analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan
pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, sertakemungkinan
keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan sekelompok tugas
dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telahdikerjakan oleh tenaga kerja
dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan
sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji,mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan
menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik.
Menurut
Sondang, anilisis pekerjaan adalahusaha yang sistematik dalam mengumpulkan,
menilai, dan mengorganisasikansemua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu
organisasi. ini berarti dalam suatu organisasi diperlukan keberadaan sekelompok
atau tim analis pekerjaanyang bertugas melakukan analisis terhadap semua
pekerjaan yang ada.
Menurut
Gary
dessler, analisis pekerjaan merupakan prosedur untuk menentukan tanggung jawab
dan persyaratan keterampilan yang dibutuhkandari pekerjaan dan jenis orang yang
harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa suatu
organisasi terdiri atas posisi-posisi yang harus dibuatkan susunan stafnya
Dari
beberapa pengertian mengenai analisis pekerjaan di atas, dapat disimpulkan
bahwa analisis pekerjaan merupakan upaya untuk mendapatkan
informasi
mengenai suatu jabatan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat memegang
jabatan tersebut dengan baik. Melalui analisis pekerjaan, akan diketahui berapa
posisi jabatan yang seharusnya ada dalam suatu organisasi dankemampuan apa yang
dibutuhkan oleh pemegang jabatan. Jadi, bisa dikatakan bahwa analisis pekerjaan
juga merupakan analisis jabatan dalam suatu organisasi.
B.
Tujuan Ananalisis pekerjaan
Analisis
pekerjaan baik dalam sektor swasta maupun sektor public, baik dalam pekerjaan
yang berskala kecil maupun pekerjaan yang berskala besar memerlukan analisis
pekerjaan untuk berbagai tujuan. Beberapa tujuan dari analsis pekerjaan antara
lain adalah sebagai berikut (Bernandin dan Joyce, 1993):
1. Job
Description. Berisi informasi identifikasi, riwayat, kewajiban-kewajiban,
pertanggungjawaban, spesifikasi, atau standar-standar pekerjaan.
2. Job
Classification. Pengelompokan, pengkelasan, dan jenis-jenis pekerjaan
berdasar rencana sistematika tertentu.
3. Job
Evaluation. Merupakan prosedur klasifikasi pekerjaan berdasarkan kegunaan
di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.
4. Job
Desing Restructuring. Meliputi usaha-usaha untuk merelokasi dan
merestrukturalisasi kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
5. Personnel
Requirement / Sepesification. Spesifikasi ini adalah kualifikasi minimal
untuk suatu pekerjaan. Penyusunan persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan.
6. Performance
Appraisal. Penilaian sistematis yang dilakukan oleh para supervisor
terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja. Tujuan penting dari penilaian
performansi adalah mempengaruhi performansi para pekerja melalui
keputusan-keputusan administrasi.
7. Worker
Training. Dilakukan untuk tujuan-tujuan pelatihan, yaitu mengambangkan
keterampilan-keterampilan tertentu, dan mempengaruhi perilaku dari
individu-individu dalam organisasi sedemikian rupa sehingga perilaku
individu-individu tersebut memberikan kontribusi yang lebih besar bagi
organisasi.
8. Worker
Mobility. Analisis pekerjaan diperlukan untuk mendukung mobilitas pekerja
dalam karir, yang meliputi dinamika posisi-posisi, okupasi-okupasi, dan
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
9. Efficienci.
Suatu pekerjaan disebut efesien apabila mencakup integrasi proses kerja yang
optimal dan didukung perencanaan yang baik dalam keamanan peralatan dari
fasilitas fisik lainnya. Proses pengintegrasian pekerjaan perlu memperhatikan
efesiensi tentang prosedur-prosedur kerja, susunan kerja, dan juga
prosedur-prosedur kerja sebagai referensi tertentu pada aktivitas-aktivitas
pekerjaan.
10. Safety.
Fokus perhatian safety lebih dititikberatkan pada penghentian, mengeliminasi,
atau menghindari kondisi-kondisi fisik, kondisi-kondisi lingkungan, dan
perilaku-perilaku kerja yang tidak aman.
11. Human
Resource Planning. Perencanaan SDM akan selalu meliputi upaya perencanaan
agar memperoleh the right mans in the right places and in the right times untuk
mencapai kemanfaatan yang sebesar-besarnya atas keberadaan SDM dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
12. Legal.
Analisis pekerjaan juga diperlukan untuk menyusun regulasi-regulasi dan
berbagai ketentuan organisasional.
C.
Jenis-jenis analisis pekerjaan
Terdapat dua jenis analisis pekerjaan, yakni; analisis pekerjaan
tradisional (traditional job
description) dan analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil (results-oriented
job description).
1)
Analisis Pekerjaan Tradisional
Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, yakni:
a.
Tanggungjawab (responsibilities), merinci unit organisasi kepada
mana suatu kedudukan harus bertanggungjawab, harus tunduk kepada pengarahan dan
bagian pengendalain pelaksanaan.
b.
Kewajiban-kewajiban (duties) umum dari seorang yang sedang memegang
suatu kedudukan dan;
c.
Kualifikasi-kualifikasi (qualifications) minimal yang diterima
sebagai kelayakan.
2)
Analisis Pekerjaan yang Berorientasikan Hasil
Analisis pekerjaan jenis ini berasumsi bahwa uraian pekerjaan akan menjadi
lebih bermanfaat jika uraian pekerjaan tersebut memperjelas harapan-harapan
organisasi kepada para pekerja, dan
keterkaitan antara tugas-tugas, standar-standar, kecakapan-kecakapan, dan
kualifikasi-kualifikasi minimal. Oleh karena itu, analisis pekerjaan ini memuat
keterangan-keterangan yang berkisar pada pernyataan-pernyataan, seperti;
a.
Task merupakan perilaku-perilaku, kewajiban-kewajiban atau
fungsi yang penting bagi suatu pekerjaan.
b.
Conditions merupakan bagaimana
sifat dasar pada pekerjaan, atau syarat-syarat yang diperlukan agar pekerjaan
itu terlaksana.
c.
Standartds merupakan
harapan-harapan performansi obyektif yang diberikan pada setiap tugas, yang
dituangkan menurut ketentuan standar kuantitas, kualitas, atau ketepatan waktu
yang benar-benar dikaitkan dengan tujuan organisasi.
d.
SKAs merupakan kecakapan, pengetahuan, dan kemampuan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas pada standar minimal yang diterima.
e.
Qualifications merupakan pendidikan
dan pengalaman serta kualifikasi lain yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
para pekerja mempunyai SKAs yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas.
D.
D.Proses
analisis pekerjaan
Dalam
prosesnya, analisis pekerjaan harus dilaksanakan secara terencana, dan berdasar
pada tujuan yang dimiliki oleh setiap organisasi. Oleh karena itu diperlukan
suatu prosedur yang benar dalam pelaksanaannya. Adapun proses analisis
pekerjaan tersebut, yaitu :
1.
Tahap Persiapan, meliputi :
a.
Mempelajari Visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan;
b.
Mempelajari struktur organisasi perusahaan, kebijakan, peraturan, dan berbagai
pedoman;
c.
Menentukan program yang memerlukan analisis pekerjaan di bidang
kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian;
d.
Mengadakan diskusi untuk kesediaan kerjasama semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan analisis pekerjaan tentang tujuan diadakannya analisis pekerjaan;
e.
Menjelaskan metode yang akan diterapkan dalam analisis pekerjaan serta menyusun
rencana penyelenggaraannya termasuk jadwal kerja;
f.
Menyusun formulir analisis pekerjaan dan petunjuk cara penyajiannya;
g.
Menyiapkan tenaga analisis pekerjaan.
2.
Tahap Pengumpulan Data
Dalam proses ini, metode yang digunakan untuk
menjaring informasi pekerjaan ada berbagai macam, antara lain :
a.
Wawancara;
b.
Daftar pertanyaan;
c.
Pengamatan (observasi);
d.
Buku catatan harian.
E.
Metode Analisis Pekerjaan
Metode
yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan adalah wawancara, kuesioner, observasi,dan
catatan laporan partisipan.
1.wawancara
Wawancara
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut
a. pro
dan kontra
wawa ancara kiranya
metode yang paling banyak digunakan untuk tugas dan tanggung jawab jabatan, dan
penggunaannya yang luasmencerminkan keunggulan. Namun, bisa juga terjadi
distorsi dari in&ormasi. 8ekerja yang diwawaancara bisa saja atau cenderung
membesar-besarkan tanggung jawab tertentu dan mengurangi yang lain dengan
maksud agar gajidinaikkan.
b. Pertanyaan-pertanyaan
yang khas. Meskipun ada
kekurangan-kekurangannya, wawancara itu digunakan secara luas.
c.
Pedoman wawancara
2.kuesioner
Meminta
karyawan mengisi kuesioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan
dengan jabatan dan tanggung jawab mereka adalah satucara lain untuk memperoleh
informasi analisis pekerjaan
3.
Observasi
Observasi
langsung khususnya bermanfaat nilai jabatan-jabatan terutama terdiri dari
kegiatan yang dapat diobservasi secara fisik.
4.
catatan laporan partisipan
pendekatan
yang lain adalah meminta karyawan membuat catatan laporan atau daftar dari apa
yang mereka lakukan sepanjang hari. Untuk setiap kegiatan yang terlibat di
dalamnya. kegiatan
tersebut (bersama dengan waktunya) dicatat oleh karyawan itu dalam sebuah
catatan laporan atau buku harian
F.
Manfaat Analisis
Analisis pekerjaan
merupakan proses pengumpulan fakta atau informasi mengenai seluk-beluk suatu
pekerjaan. Hasil dari analisis pekerjaan dapat digunakan untuk pembuatan
deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Manfaat yang dapat diperoleh
dengan adanya proses analisis pekerjaan, antara lain :
1. Penarikan, seleksi dan
penempatan pegawai;
2. Sebagai petunjuk dasar dalam
menyusun program latihan dan pengembangan.
3. Menilai kinerja/ pelaksanaan
kerja;
4. Memperbaiki cara bekerja
pegawai;
5.Merencanakan organisasi agar
memenuhi syarat/ memperbaiki struktur organisasi sesuai beban dan fungsi
jabatan;
6. Merencanakan dan melaksanakan
promosi serta transfer pegawai;
7. Merencanakan fasilitas dan
perlengkapan kerja bagi pegawai;
8.
Bimbingan dan penyuluhan pegawai.
BAB III
PENUTUP
Analisis
jabatan adalah merupakan suatu kegiatan untuk menentukan pekerjaan dan orang
yang pantas untuk melakukan pekerjaan tersebut. Analisis jabatan merupakan
acuan bagi suatu organisasi untuk menentukan pekerjaan dan orang yang
dibutuhkan. Harapannya adalah dengan adanya analisis jabatan maka setiap
anggota organisasi dapat memahami apa hak dan kewajiban mereka.
Terdapat dua jenis analisis pekerjaan, yakni; analisis pekerjaan
tradisional (traditional job
description) dan analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil (results-oriented
job description).
Dalam
prosesnya, analisis pekerjaan harus dilaksanakan secara terencana, dan berdasar
pada tujuan yang dimiliki oleh setiap organisasi. Oleh karena itu diperlukan
suatu prosedur yang benar dalam pelaksanaannya
Analisis pekerjaan
merupakan proses pengumpulan fakta atau informasi mengenai seluk-beluk suatu
pekerjaan. Hasil dari analisis pekerjaan dapat digunakan untuk pembuatan
deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Daftar Pustaka
Asri
Laksmi Riani, Manajamen Sumber Daya Manusia Masa kini,Surakarta,Graha Ilmu,2012
Dessler,
Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks.
Flippo,
Edwin B. 1994. Manajemen Personalia: Edisi Keenam, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Siagian,
Sondang P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Wirawan,
Evaluasi Kinerja Sumber daya Manusia,Jakarta,Salemba Empat 2008.
Langganan:
Postingan (Atom)